Sabtu, 13 Januari 2024

Kelompok KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura Ubah Limbah Tempurung Kelapa Menjadi Briket yang Memiliki Nilai Guna

Melalui Kreatifitas dan Inovasi, Kelompok KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura Ubah Limbah Tempurung Kelapa Menjadi Briket yang Memiliki Nilai Guna.


.


Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep berhasil berinovasi memanfaatkan limbah tempurung kelapa menjadi sebuah pruduk yang memiliki nilai guna yaitu berupa briket. Hal tersebut dilakukan oleh kelompok 45 yang terdiri dari 15 anggota yakni Febriyan Ardyansah (Ekonomi Pembangunan), Jamaliyatus Soliha (Manajemen), Niken Ayu Safitri (Sistem informasi), Diah Uminatun Nasi’ah (Ilmu Hukum), Livia Arianti (Akuntansi), Zarita Nanda Amalia (Ekonomi Pembangunan), Reyhan Marvel Aryobowo (Ilmu Hukum), Shofya Lutfhi Kosasih (Ilmu Hukum), Berlian Ari Andani (Pendidikan IPA), Moh Sucip ( Akuntansi), Yulia Safitriana ( Ekonomi Pembangunan), Yanuarsyah Imadduddin ( Sistem Informasi), Maulana Malik Ibrohim ( Teknik Informatika), Ahmad Heriyanto Zuhda Wardana (Teknik Mesin), Mahmudah (Ilmu Hukum) yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Darul Islam, S.E., M.M


Pemanfaatan limbah tempurung kelapa sebagai bahan arang briket dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah tempurung kelapa yang berserakan di pesisir pantai hingga rumah warga di Desa Tanjung. Melihat banyaknya komoditas dan limbah tempurung kelapa disekitaran desa Tanjung menjadikan  kelompok KKN-T 45 berinisiatif untuk me-reuse-nya kembali menjadi bahan bakar energi terbarukan yakni briket tempurung kelapa. Briket dihasilkan dari pemanfaatan limbah tempurung kelapa yang sering kali tidak dimanfaatkan oleh masyarakat. Padahal produksi kelapa pasti banyak dan berkepanjangan sehingga jika disulap menjadi energi alternatif pasti memiliki nilai jual yang relatif jauh lebih murah dibandingkan bahan bakar konvensional.


“Kelompok 45 sangat berantusias dalam pembuatan arang briket terbukti dengan semangat teman teman dalam proses pembuatan briket” Ujar Febri selaku koordinator desa Tanjung. Adapun   proses pembuatan briket dimulai dari pencarian limbah tempurung kelapa lalu dikumpulkan menjadi satu, setelah itu tempurung kelapa dibersihkan dan dijemur untuk menjemur tempurung kelapa sendiri memakan waktu 2- 3 hari dalam proses pengeringannya, nah setelah kering tempurung selanjutnya di bakar di dalam wadah tong bekas dengan durasi 1 jam sampai 3 jam untuk hasil yang optimal, setelah proses pembakaran, arang di tumbuk sampai alus dan disaring menggunakan saringan.setelah itu membuat tambahan adonan buat campuran briket yaitu tepung kanji, untuk tepung kanjinya sendiri pertama direbus dengan takaran tepung kanji 1 kg dengan air 2 gelas atau 1 gelas setengah setelah itu dipanaskan atau dimasak hingga kental dan seterusnya disatukan dengan bahan arang yang halus dijadikan satu dengan adonan tepung kanji diaduk hingga menyatu  setelah itu dimasukan didalam cetakan yang telah ditentukan dan dibentuk sesuai selera.


Hasil pembuatan briket tersebut kemudian disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Tanjung. Dengan adanya sosialisasi  tersebut diharapkan agar supaya pembuatan briket dari limbah tempurung kelapa dapat terus dikembangkan oleh masyarakat desa Tanjung, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada kayu bakar, minyak tanah, dan bahan bakar gas. “Dengan adanya kegiatan pembuatan briket tersebut, kita juga sudah berperan di dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan limbah perkebunan(tempurung kelapa) yang selama ini terbuang percuma”. Ujar Febri selaku koordinator Desa di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep.



Kamis, 11 Januari 2024

Upaya pencegahan abrasi di daerah pesisir

Upaya pencegahan abrasi di daerah pesisir, Mahasiswa KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura ikut andil dalam penanaman Mangrove.


SUMENEP- Dalam Upaya pencegahan abrasi akibat terjadinya perubahan iklim serta memperingati Hari Gerakan Sejuta Pohon, Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang tergabung dalam Program KKN-T kelompok 45 Desa Tanjung Kecamatan Saronggi melakukan penanaman bibit mangrove di pesisir Dusun Panglema, Selasa (9/1/2024). Penanaman Mangrove diikuti oleh seluruh anggota KKN-T beserta Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas) Reng Paseser Kecamatan Saronggi.


Kegiatan yang dimulai pada pukul 06.00 hingga 09.00 WIB ini berjalan lancar, sebanyak 315 bibit mangrove ditanam dengan rincian 40 bibit jenis Rizophora Mucronata dan 275 bibit jenis Rhizophora Stylosa. 315 bibit Mangrove ini ditanam dengan berbagai macam teknik, ada yang melalui teknik konvensional, mangrove pancang, rumpun berjarak, dan teknik line transect


Antusiasme yang sangat luar biasa ditunjukan oleh mahasiswa KKN-T 45 UTM, membantu penanaman bibit Mangrove berjalan dengan lancar, mereka bahu-membahu untuk bekerja sama menanam dengan penuh suka cita, tak jarang dalam proses penanaman mereka bersenda gurau agar menambah keakraban. “Hal ini merupakan pengalaman baru bagi kami, mahasiswa KKN-T 45 dapat mengetahui manfaat dari adanya tumbuhan mangrove secara langsung dan dapat ikut andil dalam penanaman mangrove untuk pencegahan abrasi di daerah pesisir pantai Kundang Wetan” Ujar Febri selaku koordinator desa kelompok KKN-T45 UTM.


Kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem pantai dan menjaga keberlangsungan hidup masyarakat setempat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi mahasiswa KKN-T 45 UTM tentang pentingnya konservasi lingkungan dan dampak positif dari aksi kecil seperti penanaman pohon. Sekretaris Pokmaswas Reng Paseser, Fadel Abu Aufa merasa senang dengan adanya kegiatan ini, menanamkan jiwa peduli lingkungan kepada mahasiswa. Beliau juga berharap Mangrove yang ditanam bersama ini hidup sesuai harapan sehingga dapat bermanfaat secara ekologis dan ekonomis kelak.


Dengan kegiatan penanaman pohon mangrove ini, diharapkan akan muncul kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Semoga kegiatan ini menjadi contoh bagi kegiatan-kegiatan serupa yang dilakukan oleh masyarakat dan lembaga pendidikan lainnya. 





Minggu, 07 Januari 2024

Semarak lomba tahun baru, Kelompok KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura

Semarak lomba tahun baru, Kelompok KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura mengadakan acara Lomba untuk penyambutan tahun baru.



Dalam rangka menyambut pergantian tahun baru 2024, Mahasiswa KKN 45 UTM Universitas Trunojoyo Madura, mengadakan acara lomba di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.


Mahasiswa KKN juga bekerja sama dengan Perangkat Desa Tanjung demi suksesnya acara lomba tersebut. Perlombaan dilaksanakan mulai pukul 15.00 sampai 17.00 WIB selama dua hari pada tanggal 6 sampai 7 januari 2024 di lapangan balai desa tanjung. Lomba ini melibatkan 4 dusun di desa tanjung. Sasaran perlombaan adalah warga dewasa baik ibu-ibu, pemuda dewasa, anak-anak. Perlombaan ini terdiri dari lomba estafet air,makan kerupuk, bola sarung, Voly terpar. Masing-masing lomba memiliki penanggung jawab. Kelompok KKN 45 pun berusaha menciptakan suasana meriah serta memberi semangat kepada para peserta lomba.


Perlombaan didasari untuk memeriahkan tahun baru ke-2024 dengan diikuti oleh warga tanjung. Mahasiswa KKN mengadakan lomba untuk meniciptakan kekompakan dan membangun rasa solidaritas. Yang bertujuan untuk menjalin keakraban dengan warga desa. Juga untuk memicu semangat dan keaktifan KKN. Anak-anak pun turut ikut untuk memeriahkan acara lomba tersebut.


Jumat, 05 Januari 2024

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJAN 3D PADA MATERI SISTEM TATA SURYA DI SDN TANJUNG NO.15

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJAN 3D PADA MATERI SISTEM TATA SURYA DI SDN TANJUNG NO.15




Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Khususnya pada bidang pendidikan, agar pendidikan dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perlu dilakukan penyesuaianpenyesuaian, khususnya mengenai unsur-unsur pendidikan yang dilaksanakan di sekolah sehinngga membuat proses penyampaian materi pembelajaran lebih mudah dan efektif. Kami selaku mahasiwa yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Trunojoyo Madura yang bertempat di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep melaksanakan kegiatan program mengajar yang di laksanakan pada tanggal 05 Januari 2023 di SDN Tanjung no.15. 


Selama kegiatan proses belajar mengajar pada  materi IPAS kami mengajar dengan menggunakan media pembelajaran. Dengan kehadiran media pembelajaran diharap dapat meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar, memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan. Sehingga media pembelajaran yang kami gunakan berupa 3D dengan materi tata surya. Materi ini diajarkan pada kelas IV. Penggunaan media pembelajaran 3D siswa akan lebih mudah mengenali objek aslinya. Dengan adanya media pembelajaran interaktif dapat meningkatkan perhatian peserta didik sehingga meningkatkan semangat belajar peserta didik, dan juga media pembelajaran dapat menanamkan konsep dasar kebenaran, berkesinambungan,  dan tidak mudah dilupakan,


Dalam menggunakan media belajar pengenalan tata surya ini membuat siswa-siswi kelas IV SDN No.15 Tanjung lebih mudah menghafal dan memahami nama planet dan juga letaknya sesuai dengan garis edar. Karena penggunaan media pembelajaran 3D mareri tata surya yang dibuat sedemikian miripnya oleh planet aslinya dengan menyesuaikan warna setiap planetnya. Beberapa planet yang mudah dihafal oleh siswa-siswi kelas IV seperti, merkurius karena letaknya yang sangat dekat dengan matahari, bumi karena planet yang dapat ditinggali oleh manusia, jupiter karena memliki ukuran yang paling besar diantara planet-planet lainnya. 


Dalam proses belajar kami memberikan penjelasan nama-nama planet dengan singkat dan agar mudah dihafal menggunakan metode singkatan seperti "MeVeBuMarsYuSaUrNep" nama tersebut diambil dari awalan 8 planet antara lain Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Selain itu kami memberikan pengertian nama-nama planet tersebut dengan menggunakan lagu. Sehingga siswa dapat menghafal nama pelanet secara urut. Hal tersebut kami lakukan agar siswasiswi kelas IV selalu mengingat nama-nama planet dan letaknya sampai kelas berapa pun dan sampai kapan pun.  



Kamis, 04 Januari 2024

Mahasiswa KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berisi kegiatan Sosialisasi “Bullying” di MTsN 3 Sumenep,

Mahasiswa KKN-T 45 Universitas Trunojoyo Madura Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat yang berisi kegiatan Sosialisasi “Bullying” di MTsN 3 Sumenep,





Sosialisasi pendidikan anti Bullying merupakan bentuk dari pengabdian masyarakat oleh Mahasiswa KKN-T Kelompok 45 Universitas Trunojoyo Madura guna mengurangi kenakalan remaja terutama kasus pembullyan/perundungan di lingkungan Sekolah/pendidikan.


Pada sosialisasi ini, materi sosialisasi disampaikan oleh Sekretaris Kelompok Zarita Nanda Amalia yang dimana dalam penyampaiannya menjelaskan terkait penjelasan bullying, jenis-jenis bullying, pencegahan bullying, resiko bullying.  Sosialisasi ini dilaksanakan sebagai langkah awal pencegahan tindakan perundungan/pembullyan di lingkungan pendidikan tingkat SMP/MTs khususnya.


Kemudian Febriyan Ardiasnyah selaku ketua pelaksana kegiatan pengabdian masyarakat ini menambahkan, pengalaman pribadinya terkait bullying dan harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat menjadikan siswa paham terkait dampak negatif bullying.


“Dengan kegiatan pengabdian masyarakat melalui sosialisasi bullying bagi siswa MTs ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk siswa MTs untuk lebih bisa menghargai sesama” Ujarnya.


Kegiatan yang dihadiri sekitar 50 siswa ini dibuka oleh pihak sekolah yang sangat menyambut baik adanya kegiatan ini. Beliau menyampaikan sambutan dan berpesan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat menjadi langkah awal pencegahan kenakalan remaja khususnya kasus pembullyan di lingkungan pendidikan.


Para siswa memiliki antusias dan respon yang baik selama kegiatan sosialisasi berlangsung. Diakhir sesi ada beberapa siswa yang  berinteraksi dan menceritakan pengalaman pribadi mereka terkait bullying yang terjadi di Sekolah

Jumat, 21 Juli 2023

Kelompok Mahasiswa KKN 21 Meriahkan Penutupan KKN dengan Apresiasi dari Kepala Desa Tanjung

SUMENEP, 20 Juli 2023 - Hari yang dinantikan akhirnya tiba bagi kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 21, mahasiswa telah berhasil menyelesaikan tugas dan kini mereka merayakan acara penutupan KKN di Desa Tanjung, Kabupaten Sumenep. Acara yang digelar pada tanggal 20 Juli 2023 ini dihadiri oleh Kepala Desa Tanjung, Ibu Peni Kumalasari, SE, beserta seluruh stafnya.

Mahasiswa KKN 21 telah menghabiskan waktu berharga mereka selama beberapa bulan di Desa Tanjung, berdedikasi membantu masyarakat dalam berbagai kegiatan. Selama KKN, mereka tidak hanya berkontribusi dalam pemasangan plang RT/RW, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan masyarakat lainnya.

Foto bersama dengan pemerintah desa Tanjung

Dalam acara penutupan KKN, Kepala Desa Tanjung, Ibu Peni Kumalasari, SE, memberikan penghargaan kepada mahasiswa KKN 21 atas dedikasi dan kerja keras mereka selama berada di desa. Ibu Peni menyatakan, "Terima kasih karena telah banyak membantu kami selama melaksanakan KKN di desa Tanjung ini. Terima kasih juga sudah membuatkan plang RT/RW, karena itu akan selalu diingat oleh kami, sesuatu yang sederhana tapi ngena."

Ibu Peni juga menyampaikan apresiasi atas semua kontribusi mahasiswa KKN 21 yang telah berperan aktif dalam berbagai kegiatan di desa. "Kami sangat menghargai kerja keras dan semangat mahasiswa KKN 21 dalam berkolaborasi dengan masyarakat kami. Kontribusi kalian memiliki dampak positif bagi perkembangan desa kami," tambahnya.

Selain memberikan apresiasi, Ibu Peni juga menyempatkan momen untuk meminta maaf jika selama kehadiran mahasiswa KKN di desa terjadi kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Permintaan maaf ini disambut dengan penuh pengertian dan kesepahaman oleh mahasiswa KKN 21 dan juga masyarakat desa.

Penutupan KKN ini menjadi awal dari kisah persahabatan dan kedekatan yang diharapkan akan terus berlanjut di masa depan. Mahasiswa KKN 21 berharap untuk kembali ke Desa Tanjung dengan misi lain atau sekadar berkunjung untuk menjaga kebersamaan dan ikatan batin yang telah terjalin selama berada di sana.

Senin, 17 Juli 2023

Menggunakan Triplek Kayu, Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 21 Universitas Trunojoyo Madura Membuat Plang RT/RW dan KADUS di Desa Tanjung

SUMENEP, 16 Juli 2023 - Aksi berdaya dari Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 21 Universitas Trunojoyo Madura terus berlanjut dengan pemasangan plang RT/RW dan kepala dusun di Desa Tanjung, Kabupaten Sumenep. Dengan bantuan dari masing-masing kepala dusun (kadus), Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 21 Universitas Trunojoyo Madura berhasil menyelesaikan tugas tersebut yang bertujuan untuk memperkuat struktur administrasi di tingkat desa.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan efisiensi di tingkat desa, pemasangan plang RT/RW dan kepala dusun menjadi langkah penting. Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 21 Universitas Trunojoyo Madura, dengan semangat dan kreativitasnya, menggandeng bantuan dari masing-masing kadus untuk melakukan tugas mulia ini.

Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 21 Universitas Trunojoyo Madura dengan antusias dan semangat gotong-royongnya bekerja sama secara harmonis dengan masyarakat desa. Mereka mendapatkan dukungan penuh dari masing-masing kepala dusun, yaitu Dusun Binaba, Dusun Panglema, Dusun Nonggunong, dan Dusun Tanjung.

Pemasangan plang RT/RW dan kepala dusun oleh mahasiswa KKN 21 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan lokal di Desa Tanjung. Identifikasi wilayah yang lebih jelas akan mempermudah dalam penyampaian informasi dan pelayanan masyarakat, serta memperkuat struktur administrasi di tingkat desa.

Dalam proyek KKN ini, mahasiswa tidak hanya memberikan bantuan fisik tetapi juga berusaha untuk meningkatkan penguatan kemandirian masyarakat desa. Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, mahasiswa KKN 21 berusaha menciptakan solusi berkelanjutan yang dapat memberdayakan masyarakat desa.

Dengan kerja keras dan semangat kolaboratif, pemasangan plang RT/RW dan kepala dusun oleh mahasiswa KKN 21 menjadi contoh nyata tentang peran generasi muda dalam mendukung pembangunan desa yang berkelanjutan. Semoga kerja sama yang harmonis antara mahasiswa dan masyarakat dapat menjadi contoh inspiratif bagi wilayah lain untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.



Rabu, 12 Juli 2023

Kelompok KKN 21 Desa Tanjung Sukses Laksanakan Kerja Bakti Bersih-Bersih Pantai Kundang Wetan

SUMENEP, 12 Juli 2023 - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 21 membuktikan dedikasi mereka dalam upaya pelestarian lingkungan dengan melaksanakan kerja bakti bersih-bersih Pantai Kundang Wetan di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. Aksi pembersihan pantai yang berlangsung akhir pekan lalu tersebut melibatkan 13 mahasiswa yang berhasil mendapatkan izin resmi dari pihak desa selaku pengelola pantai.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di wilayah tersebut, kelompok KKN 21 berinisiatif untuk mengadakan kerja bakti bersih-bersih Pantai Kundang Wetan. Sebagai destinasi wisata alam yang potensial, penting bagi kelompok mahasiswa ini untuk menjaga kebersihan dan keindahan pantai agar tetap menarik minat wisatawan.

Sebelum melaksanakan kerja bakti, kelompok KKN 21 melakukan tahap konsultasi dengan pihak desa sebagai pengelola Pantai Kundang Wetan. Dengan penuh tanggung jawab, kelompok mahasiswa ini mengajukan permohonan izin untuk melakukan aksi bersih-bersih demi keterlibatan yang sesuai dengan peraturan setempat.

Ketua pelaksana kegiatan bersih-bersih pantai Kundang Wetan, Denny, menyatakan, "Kami tidak ingin melanggar aturan atau melakukan kegiatan tanpa izin di wilayah ini. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan kerja bakti, kami secara resmi meminta izin dari pihak desa dan merapatkan rencana kerja kami sesuai dengan petunjuk dan aturan yang berlaku."

Meskipun jumlah peserta kerja bakti terbatas, kelompok KKN 21 menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugas mereka. Dengan peralatan pembersih yang sederhana, mereka mengumpulkan sampah plastik dan limbah lainnya yang tercecer di sepanjang pantai.

Kerja bakti bersih-bersih Pantai Kundang Wetan oleh kelompok KKN 21 memberikan contoh nyata tentang betapa pentingnya peran masyarakat dalam pelestarian lingkungan. Dengan izin resmi dari pihak desa, tindakan ini menjadi dorongan positif bagi upaya lebih lanjut dalam menjaga keindahan alam dan kebersihan pantai yang menjadi kebanggaan Desa Tanjung.

Melalui aksi mereka, kelompok KKN 21 berharap dapat menginspirasi komunitas lain untuk turut berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga Pantai Kundang Wetan tetap menjadi destinasi wisata yang indah dan ramah lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.

Selasa, 11 Juli 2023

Tim Pengabdian Masyarakat UTM Berhasil Ciptakan Alat Pengomposan Sampah Organik Jadi Pupuk

SUMENEP, 10 Juli 2023 – Mahasiswa Pengabdian Masyarakat kelompok 21 Universitas Trunojoyo Madura memberikan sosialisasi pembuatan pupuk kompos dengan metode anaerob. Bertempat di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Senin (10/7/2023).

Tim pengabdian dengan dosen pembimbing Muhammad Halili, S.S., M. Lang.St tersebut memberikan pemahaman kepada warga desa mengenai jenis sampah organik dan sampah anorganik. 

Penanggung jawab program, Alam menyampaikan mengenai kurangnya pengolahan sampah di sekitar Desa Tanjung, dimana sampah hanya berakhir di TPS dan pada akhirnya semua sampah dibakar. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan maka dilakukan sosialisasi ini mengenai pemanfaatan sampah organik.

“Inovasi alat komposter ini dilatarbelakangi oleh banyaknya sampah yang belum terolah dengan baik, sehingga perwakilan kelompok 21 berinisiatif untuk menciptakan alat pembuat kompos tersebut” jelas Alam. 

Alam juga mengatakan bahwa pembuatan dari alat komposter tersebut cukup mudah, alat yang dibutuhkan yaitu 2 ember berukuran 25 kg, kran, lem dan solder. Sedangkan untuk bahan yang digunakan ada 4 yakni sampah Organik, EM4, Molase dan Air.

Sosialisasi pemilahan sampah dan pembuatan alat kompos di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep

Adapun langkah-langkahnya, yaitu dengan membuat lubang pada ember pertama yang ditempatkan di bagian bawah untuk menempatkan kran sebagai alat pengalir pupuk organik cair yang nantinya akan diproses. 

Selanjutnya, lubangi bagian bawah ember bagian atas yang mana pada ember bagian atas tersebut akan dijadikan tempat pupuk dan ember bagian bawah sebagai tempat pupuk cair yang telah terbentuk. 

Susanto, salah satu peserta sosialisasi mengatakan senang dengan adanya pelatihan tersebut, menurutnya pelatihan tersebut sangat mudah dilakukan dan bermanfaat untuk warga.

“Proses pembuatan POC ini cukup mudah, dengan bahan yang sederhana” tuturnya.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan 4 Dusun yaitu Dusun Tanjung, Dusun Panglema, Dusun Binaba dan Dusun Nonggunong. Jumlah peserta  4 orang untuk setiap dusun dan 1 kepala dusun. 

Sementara itu, Juarna, Kepala dusun dari dusun Binaba mengapresiasi kinerja dari kelompok 21 yang telah berhasil menciptakan teknologi untuk mengurangi adanya sampah dan dijadikan sebagai produk pupuk organik padat dan cair yang bermanfaat.

Kegiatan sosialisasi tersebut dilanjutkan dengan praktek secara langsung pembuatan alat. pengomposan yang telah disediakan yaitu 5 alat pengomposan. Dimana 4 alat pengomposan langsung dipraktekkan oleh 4 perwakilan dusun dan 1 dipraktikan oleh perwakilan tim KKN 21. Alat pengomposan langsung diberikan kepada 4 perwakilan dari 4 dusun yang ada di Kecamatan Saronggi.

Sebagai tambahan informasi, penanggung jawab dari program tersebut yakni, Cynthia Icha Eliza – Mahasiswa Agroekoteknologi UTM, Mohammad Syahrul Alamil Iman – Mahasiswa Teknik Mesin UTM, Ailiya Firdausi – Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian UTM. (Red)

Minggu, 09 Juli 2023

Tim Pengabdian Masyarakat UTM Dorong Pencegahan Stunting di Desa Tanjung

SUMENEP, 08 Juli 2023 - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan Pengabdian Masyarakat di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep. Kelompok yang beranggotakan tiga belas mahasiswa tersebut melakukan sosialisasi stunting sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat desa terhadap tumbuh kembang anak, Sabtu (8/7/2023).

“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Tanjung terhadap tumbuh kembang anak, dengan lebih memperhatikan asupan gizi yang diberikan kepada anak, sehingga mencegah terjadinya stunting,” ujar salah satu anggota tim pengabdian, Arsy Putri Sunandar.

Ia juga menambahkan jika dalam kegiatan tersebut menghadirkan pemateri dari tenaga kesehatan, yang mana dalam penentuan pemateri untuk sosialisasi stunting mahasiswa UTM juga berkonsultasi pada dosen pembimbing lapangan yaitu bapak Muhammad Halili, adapun pemateri dalam sosialisasi stunting yaitu ibu Winalia A.md., Keb. Selain itu, mahasiswa juga melibatkan kader kesehatan Desa Tanjung dan mengundang ibu-ibu yang memiliki balita dari empat dusun di Desa Tanjung, yaitu Dusun Tanjung, Dusun Panglema, Dusun Binaba dan Dusun Nonggunong.

Acara sosialisasi stunting berlangsung cukup meriah dengan diiringi antusias warga dalam menyimak materi yang disampaikan oleh pemateri, selain itu antusias warga juga terlihat dari tanya jawab dalam sesi diskusi bersama pemateri.

Sosialisasi stunting di Desa Tanjung Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep

Sosialisasi stunting yang dilakukan di Desa Tanjung mendapatkan respon positif dari Kepala Desa Tanjung Peni Kumalasari S.E, dirinya menyebut jika edukasi mengenai stunting sangat diperlukan oleh warga desa.

“Terimakash adik-adik mahasiswa telah mengadakan sosialisasi stunting, nanti bisa berkoordinasi dengan Polindes, dan kader kesehatan desa” tuturnya

Adapun pemateri menyampaikan beberapa penjelasan, diantaranya, ciri-ciri anak stunting, penyebab terjadinya stunting dampak terjadinya stunting hingga tips-tips yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting yaitu dengan mengenalkan slogan ‘Isi Piringku’.

“Dalam satu piring gak cukup hanya nasi dan lauk saja ibu-ibu, tapi anak juga membutuhkan serat dan protein, seperti ikan, mengingat ikan sangat mudah didapatkan di daerah sini, nah itu bisa diberikan kepada anak, lebih bagus lagi ikan yang memiliki banyak darah” tutur Winalia. 

Sebagai tambahan informasi, penanggung jawab program sosialisasi stunting ini yaitu Muhammad Halili, Arsy Putri Sunandar dan Fitrotus Subhaniah.