Rabu, 19 Juli 2017 – PT.
PLN bersama Universitas Brawijaya Malang melakukan Sosialisasi dan
Konsultasi Publik mengenai Studi AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Madura di Desa Tanjung. Acara tersebut
dilaksanakan di Balai Desa Tanjung mulai pukul 08.00 pagi yang dihadiri oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sumenep, Camat, Kapolsek, Koramil, Perangkat Desa
Tanjung, Tokoh Masyarakat dan beberapa LSM. Dalam acara ini PT. PLN menjelaskan
bahwa Desa Tanjung memiliki kandungan gas dan uap yang bagus dan bisa dijadikan
pembangkit listrik dengan kekuatan 400 – 500 MW. Pembangunan PLTGU Madura
diperkirakan akan membutuhkan 34 Hektar lahan yang akan dimulai tahap
pra-konstruksi pada 2018.
Tujuan
dilaksanakannya acara tersebut adalah untuk penyatuan persepsi kepada warga
Desa Tanjung terkait pembangunan PLTGU Madura. Pihak dari PT. PLN memaparkan
bahwa nantinya akan melakukan perekrutan terhadap warga lokal pada tahap
konstruksi dan program CSR (Corporate Social Responsibility) bagi warga
Desa Tanjung. Beliau juga menjelaskan nantinya PLTGU Madura akan memberikan
kualitas listrik yang lebih bagus bagi Madura khususnya Desa Tanjung dan
Sumenep. Acara dilanjutkan dengan sesi konsultasi publik yang dimoderatori oleh
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep. Dalam sesi tersebut beberapa warga
menyampaikan pertanyaan dan masukan terkait akan dilaksanakannya pembangunan
PLTGU Madura seperti harga tanah, program bantuan bagi warga dan manfaat yang
akan didapatkan.
Harapan dengan
adanya rencana pembangunan PLTGU Madura ini bisa memberikan kualitas listrik
yang lebih baik dan peningkatan perekonomian warga sekitar Desa Tanjung.
Peningkatan perekonomian yang meliputi CSR
(Corporate Social Responsibility), perekrutan
tenaga kerja lokal, usaha rumah kos hingga warung makan disekitar lokasi PLTGU
Madura.
(MedinfoKKN_83)